on facebook

Senin, 13 Februari 2012

Wanita sempurna


Ini kisah perjumpaan dua orang sahabat
yang sudah puluhan tahun terpisahkan
hidupnya. Mereka kangen-kangenan,
ngobrol ramai sambil minum kopi di sebuah
kafe.

Awalnya topik yang dibicarakan adalah
soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu,
namun pada akhirnya menyangkut kehidupan mereka sekarang ini.


"Ngomong-ngomong, mengapa sampai
sekarang kamu belum juga menikah?" ujar
seorang kepada temannya yang sampai
sekarang membujang.
"Sejujurnya sampai saat ini saya terus mencari wanita yang sempurna. 

Itulah
sebabnya saya masih melajang. Dulu di Bandung, saya berjumpa dengan seorang
gadis cantik yang amat pintar. Saya pikir
inilah wanita ideal yang cocok untuk menjadi istriku. Namun ternyata di masa
pacaran ketahuan bahwa ia sangat
sombong. Hubungan kami putus sampai di
situ.

"Di Jakarta, saya ketemu seorang wanita
rupawan yang ramah dan dermawan. Pada
perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku
berdesir kencang, inilah wanita idealku.
Namun ternyata belakangan saya ketahui, ia
banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab.
"Saya terus berupaya mencari. Namun selalu
saya temukan kelemahan dan kekurangan
pada wanita yang saya taksir. 

Sampai pada suatu hari, saya bersua wanita ideal yang
selama ini saya dambakan. Ia demikian cantik, pintar, baik hati, dermawan, dan
suka humor. Saya pikir, inilah pendamping
hidup yang dikirim Tuhan."
"Lantas," sergah temannya yang dari tadi
tekun mendengarkan, "Apa yang terjadi?
Mengapa kau tidak segera meminangnya?"
Yang ditanya diam sejenak. Suasana hening.

Akhirnya dengan suara lirih, sang bujangan menjawab, "Baru belakangan aku ketahui
bahwa ia juga sedang mencari pria yang sempurna."

Untuk direnungkan:
Get the point?? Nobody's perfect, dear...even yourself.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita yg laenya nui...

share button