on facebook

Jumat, 24 Februari 2012

Seribu Burung Kertas (wajib di baca)

Sewaktu boy dan girl baru pacaran, boy
melipat 1000 burung kertas buat girl,
menggantungkannya di dalam kamar girl.
Boy mengatakan, 1000 burung kertas itu
menandakan 1000 ketulusan hatinya.
Waktu itu, girl dan boy setiap detik selalu
merasakan betapa indahnya cinta mereka
berdua.

Tetapi pada suatu saat, girl mulai menjauhi
boy. Girl memutuskan untuk menikah dan
pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia
impikan di dalam mimpinya berkali-kali itu!!
Sewaktu girl mau mutusin boy, girl bilang
sama boy, "Kita harus melihat dunia ini
dengan pandangan yang dewasa. Menikah
bagi cewek adalah kehidupan kedua
kalinya!! Aku harus bisa memegang
kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu
miskin, sungguh aku tidak berani
membayangkan bagaimana kehidupan kita
setelah menikah.!!"
Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja
keras, dia pernah menjual koran, menjadi
karyawan sementara, bisnis kecil, setiap
pekerjaan dia kerjakan dengan sangat baik
dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja
kerasnya , akhirnya dia mempunyai sebuah
perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya
masih tertuju pada Girl, dia masih tidak
dapat melupakannya.
Pada suatu hari, waktu itu hujan, Boy dari
mobilnya melihat sepasang orang tua
berjalan sangat pelan di depan. Dia
mengenali mereka, mereka adalah orang tua
Girl.
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia
tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi
juga mempunyai Vila dan perusahaan
sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan
seorang yang miskin lagi, dia sekarang
adalah seorang Bos. Boy mengendarai
mobilnya sangat pelan sambil mengikuti
sepasang orang tua tersebut.
Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun
kedua org tua itu memakai payung,tetapi
badan mereka tetap basah karena hujan.
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy
tercengang oleh apa yang ada di depan
matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia
melihat di atas papan nisan Girl tersenyum
sangat manis terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil,
tergantung burung-burung kertas yang
dibuatkan Boy, dalam hujan burung-burung
kertas itu terlihat begitu hidup.
Orang tua Girl memberitahu Boy, Girl tidak
pergi ke paris, Girl terserang kanker, Girl
pergi ke surga. Girl ingin Boy menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis, maka
dengan terpaksa berbuat demikian
terhadap Boy dulu. Girl bilang dia sangat
mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti
akan berhasil.
Girl mengatakan, kalau pada suatu hari Boy
akan datang ke makamnya dan berharap
dia membawakan beberapa burung kertas
buatnya lagi. Boy langsung berlutut, berlutut
di depan makam Girl, menangis dengan
begitu sedihnya.
Hujan pada hari Ching Ming itu terasa tidak
akan berhenti, membasahi sekujur tubuh
Boy. Boy teringat senyum manis Girl yang
begitu manis dan polos, mengingat semua
itu, hatinya mulai meneteskan darah.
Sewaktu Orang tua ini keluar dari
pemakaman, mereka melihat kalau Boy
sudah membukakan pintu mobil untuk
mereka. Lagu sedih terdengar dari dalam
mobil tersebut.
Hatiku tidak pernah menyesal,
Semuanya hanya untukmu 1000 burung
kertas,
1000 ketulusan hatiku,
Beterbangan di dalam angin
Menginginkan bintang yang lebat besebaran
di langit,
Melewati sungai perak,
Apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
Hanya ingin sekarang langsung berlari ke
sampingmu.
Masa lalu seperti asap, hilang dan tak kan
kembali,
Menambah kerinduan di hatiku.
Bagaimanapun dicari,
Jodoh kehidupan ini pasti tidak akan
berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita yg laenya nui...

share button