on facebook

Selasa, 28 Februari 2012

Kunti Pembohong

Cerita ini berdasarkan
penuturan kakak perempuan saya sebut saja mbak Ana. Kejadian ini terjadi sekitar
tahun 2005 ketika keluarganya belum memiliki momongan. Mbak Ana pindahan,
mbak Ana dan suami memilih rumah sederhana yang berada di perkampungan,
rumah itu mungkin di bangun sekitar tahun 90an. 
Tidak ada yang aneh dengan rumah baru itu, selayaknya rumah pada umumnya..
Suatu hari sepupu saya sebut aja Jojon, datang ke rumah mbak Ana, cuma sekadar
maen dan silaturahim. mbak Ana dan suaminya memang jarang di rumah karena
mereka berdua kerja sampai sore hari, jadi tinggal si Jojon yang menjaga rumah
tersebut seharian. 


Hari pertama dan kedua tidak terjadi apapun di rumah itu, di hari ketiga mulai ada keanehan, yaitu... si Jojon
mendengar suara cekikikan kunti dari kamar mandi di siang hari.
Si Jojon ketakutan, setelah mendengar
cekikikan kunti dia ga berani masuk ke
rumah hingga menunggu mbak Ana dan suaminya pulang kerja. Jadi menunggulah si
jojon sampai jam 5 sore, sembari maen di warnet untuk membuang-buang waktu. Jam
5 mbak Ana pulang, namun suaminya sibuk
ada kerjaan yang mendesak di kantornya. Si
jojon dengan terlihat ketakutan
menceritakan apa yang dialaminya kepada
mbak Ana. Mbak Ana mulai sedikit ketakutan
dan menelpon suaminya dan menceritakan
apa yang terjadi, karena ketika itu kondisi mbak Ana lagi hamil 3 bulan.

Suaminya mempercepat kerjanya dan buru- buru pulang kerja, sampai di rumah jam 9
malam. Mereka bertiga berdzikir minta perlindungan dari Allah dari gangguan
makhluk2 yang jahil. Namun kejadian tersebut belum berakhir. Pada hari yang
sama, malam itu Jojon tidur di kamar dengan tidak tenang karena mengingat
kejadian itu. Jojon memaksa dirinya untuk
tidur, dan usahanya terpuaskan.
Dalam tidurnya si Jojon merasa masuk dalam kamar mandi di rumah itu. Dengan kagetnya ketika dia membuka pintu kamar
mandi si Jojon melihat ada wanita yang tergantung dengan kepalanya yang terlilit
tali dan kondisi lidah terjulur. Dalam keadaan tergantung si makhluk bilang ke
Jojon: "Saya dulu mati disini, saya lama tinggal disini, ini rumah saya, kalian Jangan
tinggal di rumah ini lagi, kecuali saya dikasih
makan". Si Jojon terdiam dengan ketakutan menatap si kunti.
Akhirnya si Jojon bangun dengan
berkeringat. Hari sudah beranjak subuh, si jojon mandi dan segera whudu. Sehabis
sholat subuh si Jojon cerita sama mbak Ana dan suaminya. Awalnya mereka pikir dulu
ada yang meninggal di rumah ini, ternyata setelah di tanya sama tetangga2 disimpulkanlah si kunti itu pembohong.

Makanya kita jangan percaya dengan ucapan mereka. Usut punya usut, orang
yang tinggal di rumah itu dulu adalah seseorang yang sering memelihara benda
pusaka, dan sering membakar kemenyan di
rumahnya. Makanya ketika kita ga bakar kemenyan atau sajen tuh makhluk meminta
kita untuk menyediakannya...
Besoknya, mereka meminta nasihat kepada
seorang ahli agama (kyai). Mereka dibilang
tidak usah takut karena kita sama2 makhluk
Allah, yang penting kita menjaga diri dengan ayat-ayat Tuhan, agar mereka tidak mengganggu. Setelah itu ga ada keanehan
lagi, mbak Ana tinggal disitu cukup lama sekitar 2 tahun

Notes : kita jangan percaya sama makhluk
halus karena kebanyakan dari mereka pembohong. Dulu pas saya ospek, dan
banyak teman saya kesurupan, saya ingat
pesan ustad: "Jangan percaya sama omongan makhluk ini, kita akan tersesat"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita yg laenya nui...

share button